Risiko Lebih Besar dari Manfaat, Swedia Putuskan Anak 5-11 Tahun Tak Divaksin

- 29 Januari 2022, 13:01 WIB
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron. Jangan Galau dengan Covid-19, Umat Islam Hanya Perlu Meniru Akhlak Nabi agar Sehat, Begini Penjelasan dr. Zaidul Akbar
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron. Jangan Galau dengan Covid-19, Umat Islam Hanya Perlu Meniru Akhlak Nabi agar Sehat, Begini Penjelasan dr. Zaidul Akbar /Pixabay/Alexandra_Koch

LABUAN BAJO TERKINI - Pemerintah Swedia menilai bahwa anak-anak memiliki risiko yang sangat kecil terkena penyakit parah.

Karena itu, pemerintah Swedia melalui Badan Kesehatan pada Kamis 27 Januari 2022, memutuskan tidak merekomendasikan vaksin Covid-19 bagi anak-anak berusia 5-11 tahun.

Pemerintah Swedia juga beralasan, manfaat vaksin tidak lebih besar ketimbang risikonya untuk anak-anak.

"Berbekal pengetahuan yang kami miliki saat ini, bahwa anak-anak berisiko kecil penyakit parah, kami tidak melihat manfaat yang jelas dari memvaksin mereka," tutur pejabat Badan Kesehatan Britta Bjorkholm, saat konferensi pers.

Baca Juga: Percepat Sertifikasi Tanah, Sofyan Djalil Minta Pemda Ringankan BPHTB

Meski begitu, pemerintah Swedia tak menyebut hal itu sebagai keputusan final. Keputusan itu bisa direvisi apabila terjadi perubahan sewaktu melakukan penelitian atau apabila varian baru mengubah pandemi.

Khusus anak-anak yang masuk ke dalam kategori berisiko tinggi, sudah bisa mendapatkan vaksin.

Pada Rabu 26 Januari, Swedia melaporkan lebih dari 40.000 kasus baru. Ini menjadi salah satu angka harian tertinggi selama pandemi di Swedia, meski jumlah tes Covid-19 terbatas.

Baca Juga: Presiden Jokowi: Terbelenggu Warisan Birokrasi Feodal, ASN Kurang Produktif

Adapun Kamis 27 Januari 2022, 101 pasien Covid-19 membutuhkan perawatan intensif, jauh di bawah 400 lebih selama musim semi 2021.

Halaman:

Editor: Marianus Susanto Edison

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x