Network
LABUAN BAJO TERKINI- Rabu 23 Februari 2022, langit nampak murung. Awan putih memberi isyarat cuaca buruk. Beberapa pasang mata sesekali nampak menuding langit, sedikit ada raut wajah penuh kecemasan takut hujan mengguyur dan merusak semua agenda hari itu.
Hari itu, ratusan orang tengah bersiap menyambut kehadiran Bupati Manggarai Timur, Agas Andreas dalam agenda peresmian gedung afirmasi Puskesmas Mamba, Kecamatan Elar Selatan. Mulai dari para Kepala Desa, para Kepala Sekolah dan tentu keluarga Puskesmas Mamba sebagai tuan rumah hajatan.
Titik kumpul penjemputan yang berada di barat Puskesmas Mamba pagi itu nampak ramai. Salah satu pemandangan yang menarik adalah puluhan pelajar SMP dengan pakaian adat lengkap yang terus berlatih menyanyikan lagu dengan tarian sebelum Bupati Agas tiba di tempat itu. Mereka adalah regu “Danding”, atau para penari yang siap mengarak Bupati bersama Rombongan menuju lokasi peresmian gedung Afirmasi Puskesmas Mamba.
Baca Juga: Resmikan Puskesmas Afirmasi Mamba, Bupati Agas: Sehat Itu Mahal, Sakit Itu Murah
Sekira satu jam menanti kehadiran orang nomor satu di Manggarai Timur di tempat itu, regu danding dari sanggar Seni SMP Negeri 2 Elar-Mamba itu terus berlatih. Sang pelatih, Wiliam Angliwarman nampak ingin memastikan para peserta didiknya tampil tanpa kesalahan. Sesekali dia memberi isyarat dengan menegur jika siswa nya membuat kesalahan sambil memberi mereka semangat.
Tak lama berselang, rombongan Bupati Agas pun tiba di tempat itu. Mereka disambut dengan Kepok Sundung, tradisi penjemputan masyarakat setempat untuk tamu besar kenegaraan. Usai seremonial singkat penjemputan, Bupati, Ibu PKK dan wakil dari Pimpinan DPRD dikalungi selendang oleh tim penjemputan dari Puskesmas Mamba.
Cengka Gerak, Aspirasi Kerinduan Hadirnya Listrik PLN di Elar Selatan
Seremonial penjemputan singkat selesai. Pluit panjang terdengar dari kerumunan regu penjemput pertanda tarian danding dimulai. Senandung lagu dengan hentakan kaki penari mengiringi perjalanan Bupati Agas bersama rombongan menuju lokasi peresmian gedung afirmasi.
Selama Long March kurang lebih 100 meter itu, ‘cengka gerak’ terus dinyanyikan. “Gerak ne ema, gelang cengka gerak me, a oo ema ngalis koe nai me..nai me ema ngalis koe nai me,,ao ema gelang cengka gerak ee..syair ini terus dinyanyikan secara bergantian oleh peserta danding laki-laki dan perempuan.
Jika perempuan yang memulai maka akan disahut atau dibalas oleh regu danding yang laki-laki, demikian pun sebaliknya.
