Butik yang terletak di pasar Batu Cermin dan berada persis di sisi jalan utama menuju destinasi Gua Batu Cermin itu memiliki koleksi lengkap tenunan dari berbagai Kabupaten di NTT.
Baca Juga: Sempat Gagal, Tenun Ikat Sumba Kembali Diperjuangkan Jadi Warisan Budaya Dunia
Viktor Endi, pemilik Komodo 99 saat didatangi Labuan Bajo Terkini beberapa waktu lalu mengatakan, semua kain tenun khas berbagai daerah di NTT dijual di tempat itu.
"Kita punya koleksi lengkap semua tenunan asal NTT, ada dari Sumba, Timor dan tentu dari Pulau Flores," kata Viktor.
Memilih menjual kain tenunan khas NTT lanjut Viktor, adalah untuk memperkenalkan warisan budaya para leluhur NTT kepada dunia. Selain itu, penjualan kain tenun ini juga merupakan bentuk dukungan bagi para pengrajin agar produknya bisa menjangkau pasar yang lebih luas.
"NTT itu kaya akan produk budaya yang merupakan warisan leluhur, salah satunya ya kain tenunan ini. Kita menjual kain tenun khas NTT ini juga untuk mendukung para Ibu-ibu yang selalu setia menjaga warisan ini sehingga bisa dikenal oleh dunia luar. Dan tentu bisa membawa dampak perbaikan hidup secara ekonomi bagi mereka, "kata Viktor.
Usaha Viktor bersama istrinya Yuhana Haryati telah mereka tekuni sejak tahun 2008 silam dan telah membawa keuntungan bagi ia sekeluarga maupun para pengrajin yang menjadi mitra mereka.
Meski demikian, sejak pandemi melanda, penurunan hasil penjualan sangat ia rasakan karena wisatawan yang datang juga menurun drastis.
Baca Juga: Pandemi Covid-19, UMKM di Manggarai Barat Malah Bersemi