“Upaya Kabupaten Sumedang dalam membangun kluster pangan seperti ternak sapi, domba, juga dapat diintegrasikan dengan ketersediaan pakan ternak yang bersumber dari kacang koro. Sehingga, ekosistem integrated farming dapat menjadi andalan Pemerintah Kabupaten Sumedang,” tegasnya.
Sistem pertanian ini memanfaatkan keterkaitan antara tanaman perkebunan, pangan, hortikultura, hewan ternak, dan perikanan untuk mendapatkan agro ekosistem yang mendukung produksi pertanian (stabilitas habitat), peningkatan ekonomi, serta pelestarian sumber daya alam.
Pendiri MSC sekaligus pendiri dan CEO Industry and Businees Institute of Management (IBIMA), I Made Dana Tangkas, menjelaskan bahwa pihaknya akan juga mengembangkan sistem pertanian terpadu di Pekalongan, Jawa Tengah, dan Bali.
Di tahap awal, MSC mengembangkan produk pertanian di Sumedang dengan komoditas antara lain padi, jagung, dan porang di atas lahan seluas tiga ribu meter persegi.
Baca Juga: Tiga Hari Tes Pramusim MotoGP di Sirkuit Mandalika, Pol Espargaro Tercepat
Di lahan tersebut juga akan dikembangkan lahan untuk pakan ternak berupa rumput Taiwan.
"Kita juga menyiapkan peternakan ayam, kambing, dan sapi," papar I Made Dana Tangkas.
Pihaknya akan menggulirkan aneka pelatihan, pengembangan produk, hingga pengembangan bisnis..
Pada tahun 2022, ditargetkan 250 integrated farming terbentuk dengan menyiapkan modal antara Rp500 juta hingga Rp1 miliar per sistem pertanian terpadu.***