Dukung Pertanian Organik, Eco Farming Hadir di Manggarai Timur

- 26 September 2021, 11:27 WIB
Produk Eco Farming
Produk Eco Farming /



LABUAN BAJO TERKINI,Borong- Eco Farming, sebuah produk organik yang sudah lama dipasarkan di sebagian besar wilayah Indonesia kini merambah pasar pertanian di Manggarai Raya termasuk Manggarai Timur.

Ecofarming diketahui merupakan pupuk organik yg memiliki 51% c- organik tertinggi di Indonesia dan telah terbutkti mendongkrak hasil produksi 30 sampai 40% dari biasanya.

Di Manggarai Raya sendiri, penggunaan eco farming telah banyak digunakan petani sawah di Satarmese,Kabupaten Manggarai, dan sebagian petani horti serta petani sawah di Manggarai Timur.

Hendrikus Harum, Founder PT Best Bandung yang memproduksi dan memasarkan Eco Farming kepada media ini mengatakan, kehadiran Eco Farming di Matim diharapkan dapat mendongkrak produktivitas pertanian dan berdampak pada kesejahteraan petani.

Hendry sapaan akrabnya mengaku, penggunaan eco Farming di beberapa tempat di Manggarai telah terbukti meningkatkan hasil pertanian khususnya padi sawah milik petani.

"Eco farming ini selain menyuburkan tanah, produktifitas pertanian juga meningkat, prinsipnya eco farming ini lahan subur petani makmur. Sahabat tani di Matim saatnya beralih ke organik bersama eco farming,"kata Hendry,Minggu pagi.

Lebih jauh dia menjelaskan, pemasaran produk ini telah gencar dilakukan dengan mendatangi petani. Selain itu dia juga telah menyampaikan manfaat produk ini kepada Bupati Manggarai Barat dan Manggarai Timur.

Saat bertemu Bupati Manggarai Timur,Agas Andreas, dia mendapat sambutan hangat dari orang nomor satu di Manggarai Timur itu.

"Saya berterima kasih kepada Pemkab Matim melalui Bapak Bupati. Beliau pencinta pertanian organik dan sudah memberi contoh yang baik. Beliau gunakan produk organik untuk kebunnya baik horti maupun sawah. Beliau juga siap gunakan produk eco farming. Kami sangat berterima kasih dengan pa bupati,"ungkapnya.

Sementara itu, Paulus Lembo, salah seorang petani sawah yang menggunakan Eco Farming pada lahannya di Desa Paka,Kecamatan Satarmese mengaku mendapat keuntungan dari penggunaan produk tersebut.

Mantan Kepala Desa Paka itu mengaku, hanya dengan 1 kube eco farming dengan harga Rp. 250 ribu kebutuhan 1,4 hektare lahanya bisa terpenuhi. Selain menekan biaya produksi hasil panen juga meningkat.

"Saya tidak menggunakan pupuk kimia sedikitpun murni pake organik. Hasil produksinya bagus dan lebih dari biasanya,"kata Paulus memberi kesaksian.***




Editor: Silvester Yunani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x