Sekali Seumur Hidup, Ini 5 Tujuan Sakramen Perkawinan Katolik

- 28 Juli 2022, 13:45 WIB
Ilustrasi Perkawinan Katolik
Ilustrasi Perkawinan Katolik /Labuan Bajo Terkini/Pixabay

LABUAN BAJO TERKINI- Sakramen Perkawinan dalam ajaran  Katolik merupakan salah satu Sakramen yang dijalankan oleh dua orang.

Dua orang tersebut tentu kedua pasangan yang sudah memutuskan untuk sehidup semati dalam susah dan senang.

Sakramen perkawinan dalam gereja Katolik memiliki arti yaitu perjanjian antara seorang laki-laki dan seorang perempuan untuk membentuk kehidupan bersama.

Baca Juga: Keuskupan dan Keuskupan Agung Dalam Katolik, Apa Bedanya?

Sakramen ini berupa upacara pemberkatan bagi pasangan yang sama-sama telah dibaptis, dan akan disempurnakan dengan persetubuhan.

Lalu apa tujuan dari Sakramen perkawinan dalam ajaran Katolik? Berikut ini adalah 5 tujuan Sakramen perkawinan Katolik berdasarkan kitab hukum kanonik.

1. Perjanjian Kasih  Suami dan Isteri

Saat menerima  pemberkatan dalam sakramen perkawinan, suami dan istri sama-sama mengucapkan janji pernikahan, diantaranya;

- sejak saat itu ia memilih pasangannya menjadi suami atau istri,
- Ia berjanji untuk mencintai pasangannya dalam suka dan duka,
- Ia berjanji pula untuk menjadi bapak/ibu yang baik bagi anak-anak yang dipercayakan Tuhan kepada mereka.

Saat acara pemberkatan, janji tersebut disaksikan  paling tidak oleh imam dan dua orang saksi.

Baca Juga: Bacaan Injil dan Renungan Katolik Kamis 28 Juli 2022

2. Sepakat untuk Senasib Sepenanggungan dalam Semua Aspek Kehidupan

Seperti yang terdapat pada janji pemberkatan, mempelai bersedia untuk bersama-sama ada dalam suka maupun duka. Mereka harus mau belajar untuk terbuka satu sama lain dan saling memahami.

Mereka telah menjadi satu daging dan mau menghadapi tantangan bersama-sama serta saling menopang.

Suami dan istri perlu untuk membagi tanggung jawab dalam rumah tangga sehingga terdapat keteraturan.

3. Kesejahteraan Suami Isteri


Dalam hubungan suami istri, perlu sekali untuk mendukung satu sama lain, entah dalam hal cita-cita, atau pun dalam kebahagiaan masing-masing.

Supaya pernikahan tidak hambar, pasangan sebaiknya memiliki tujuan besar dan berusaha untuk bersama-sama mencapainya.

Karena apabila pernikahan hanya bertujuan untuk bahagia, mereka akan cenderung cepat bosan satu-sama lain apabila tidak lagi menemukan sesuatu yang menarik dari pasangan.

Maka dari itu, perlu sekali bagi pasangan untuk maju bersama-sama dan bertumbuh bersama.

Baca Juga: Esensi Baptis Dalam Katolik dan Protestan, Apa Bedanya?

4. Kelahiran dan Pendidikan Anak

Salah satu tujuan perkawinan adalah memenuhi perintah Allah Tritunggal yang meminta manusia untuk beranak cucu serta menaklukkan dan memenuhi bumi.

Maka, tidak lain hal tersebut merujuk pada lahirnya kehidupan baru. Selain melahirkan anak, pasangan juga diharapkan dapat mendidik anak dengan baik.

Baiklah pasangan menanamkan kasih pada anak supaya menjadi dasar pondasi dalam kehidupan sehari-hari.

Hal tersebut bisa dimulai dari orang tua yang tulus mengasihi anaknya, sehingga anak dapat merasakan kasih tersebut.

Baca Juga: Bukan 25 Desember, Beberapa Gereja di Dunia Ini Rayakan Natal Setiap 7 Januari

5. Sarana Penyelamatan Allah

Sebagai Sakramen, maka pernikahan juga merupakan salah satu cara Tuhan untuk mewujudkan kasih dan menjadikannya sebagai sarana penyelamatan.

Maka dari itu, penting sekali bagi keluarga baru untuk menjadikan Tuhan sebagai pondasi dan dasar dalam segala keputusan.

Supaya Tuhan senantiasa membimbing dan memperbaharui keluarga menjadi yang lebih baik.

Demikianlah 5 tujuan Sakramen perkawinan Katolik. ***

Editor: Silvester Yunani

Sumber: Tuhanyesus.org


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah